Idealis,Minoritas,Keyakinan.

Sebuah ke idea(lisan) hadir disaat prinsip sudah kuat,untuk mendapatkan prinsip yang kuat kita harus mempunyai tujuan yang kuat. dengan itu,kita tidak akan mudah tergoyang akan sesuatu yang melemahkan bahkan membelokan prinsip kita.Disini saya akan sedikit memberikan pandangan saya tentang sebuah ke idea(lisan).

Saya lahir dikeluarga yang ayah dan ibu saya mempunyai latar belakang yang berbeda, ibu saya dari keluarga yang berprinsip bahwa setiap rencana harus dibarengi dengan persiapan dan usaha yang matang. Sedangkan, ayah saya hidup seperti arus, hadapi yang ada ada didepan gaperlu jauh-jauh merencanakan sesuatu yang masih jauh dan bahkan belum tentu sampai ketitik itu juga. Dari kecil saya di didik tentang agama secara mendalam baik diranah pendidikan maupun kehidupan diluar sekolah. berkat itu, saya bersyukur diumur saya yang tidak muda ini ( Menurut saya ) saya tetap imbang dalam menjalani kehidupan, tidak ada yang condong apalagi anti.

Ke idea(lisan) menurut saya adalah suatu hal yang penting untuk dipunyai bagi setiap orang, kenapa ? karena, jika seorang tidak punya ke idea(lisan) dia akan tenggelam dalam ( kalo bahasa saya sih) sebuah lembah kemunafikan. Dimana yang isinya tuh cuma, kebohongan yang menutupi kebohongan lain, penjilatan yang menutupi penjilatan lain, pada intinya sesuatu yang melingkar. Melingkar dalam arti sesuatu yang tak akan ada habisnya karena akan terus mengikuti apa yang sedang terjadi di publik. 

Saya sendiri pun tidak ahli dalam masalah ke Idea(lisan) tapi saya punya sedikit cerita yang saya rasakan sendiri, yang akhirnya membuat saya sadar bahwa ini sesuatu yang penting dan saya bersyukur punya itu.

" Idealis, identik dengan Minoritas" 

Pada saat saya duduk dibangku SMA kelas 3, saya berada dititik dimana hanya saya saja yang mempunyai asa yang tidak memandang situasi. Awalnya semua berjalan lancar-lancar saja, saya tidak menemui kendala yang berarti. sampai tiba disaat teman teman saya berjalan sesuai kemampuan mereka dan situasi mereka dan saya jauh dibelakang mereka karena saya hanya punya asa yang kuat namun situasi tidak mendukung. Cemo'ohan dan Satire datang silih berganti, dari yang niatnya bercanda sampai banyak yang menggores hati. 

Saya tau jika hanya asa yang saya punya, saya tidak akan bisa menggapai apa yang saya cita kan. Namun saya punya amunisi tambahan, yaitu keyakinan. "Berkat pendidikan Agama yang kuat sejak dini, saya percaya bahwa tuhan akan membantu hamba nya jika hamba itu berniat baik dan bersungguh-sungguh". 

Bermodal amunisi tambahan itu saya menjalani hidup dengan realita yang buruk, yaitu "Berjalan sebagai Minoritas". kenapa saya bilang gitu ? karena disaat itu saya jauh tertinggal dari teman teman saya hanya karena ke egoisan saya mencapai suatu asa yang saya mau. Akhirnya dari sebuah perbedaan yang signifikan hadir prinsip demi prinsip yang membuat saya semakin yakin tidak semua orang hidup jalur nya sama. Pelajaran demi pelajaran saya lewati, semakin hari saya merasa bahwa hidup harus dimaknai lebih baik lagi. Saya merasa beruntung menjadi beda dengan yang lain karena saya merasakan susah dan mendapatkan solusi yang dijadikan pelajaran,saya menjadi lebih dekat dengan tuhan, saya jadi belajar mengatasi emosi, saya belajar untuk lebih menghargai perkataan yang keluar, dan yang terakhir saya belajar memanusiakan manusia. 

Saya sengaja tidak memaparkan permasalahan karena yang ingin saya tunjukan disini adalah 
"Menjadi minoritas tidak seburuk yang kita kira", walaupun selama menjalaninya saya mengalami krisis mental namun dengan asa dan keyakinan yang sangat kuat, saya bisa melewatinya. 
Ibarat ujian kenaikan tingkat, setiap masalah yang saya alami adalah suatu ujian dan apabila saya berhasil melewatinya saya naik ketingkat selanjutnya. Hidup itu ga selalu melulu harus berada di zona aman menurut saya, karena kalo kita terus terusan berada di zona aman, pelajaran apa yang kita dapat kalo kita menjalani kehidupan yang gitu gitu aja ?.

Kadang ke idea(lisan) akan membawa kita ke jurang masalah yang kita tidak akan tau cara menyelesaikannya gimana. kita akan tau seiring berjalannya waktu, otak kita dipaksa berfikir lebih dari biasanya untuk menghasilkan spekulasi spekulasi terbaik untuk menjadi pemecah masalah yang kita punya. kegagalan dan cemo'ohan adalah dua hal kuat yang akan menjadi musuh utama kita jika kita idealis. disitu lah menurut saya pelajaran yang gapernah diajarin oleh siapapun dan banyak orang yang tidak mau untuk mengambil kesempatan hanya karena takut tidak sesuai ekspetasi dan takut gagal. tidak ada kata Gagal dikamus hidup saya, Yang ada hanya "Tidak menyerah".  modal penting yang membuat saya bertahan dengan label orang beri " Si Idealis". 
"Gagal itu adalah ketika kita tidak mencapai sesuatu lalu menyerah.".  Memang hidup itu soal berhitung, Berhitung kemungkinan. Namun, Jika kita terus menghitung kita tidak akan berani untuk mengambil kesempatan karena kadang dalam hitungan matematika tidak masuk,hitungan Manusia tidak masuk. disitulah kadang kita lupa, bahwa ada tuhan yang menjadi hakim terbaik dari segala hakim, pemberi keputusan terbaik dari segala pemberi keputusan, dan penentu terbaik dari segala penentu.

Akhir kata, saya mengucapkan selamat datang ke sebuah catatan yang saya buat. Walaupun saya tidak tau akan konstan apa tidak dalam menulis tapi saya berharap, saya bisa memberikan pengaruh positif setiap saya mempublikasikan tulisan saya. doa terbaik untuk kita semua. Tinggalkan komentar jika berkenan atau mungkin ingin ber pendapat juga, dipersilahkan.

Sebagai penutup, saya akan memberikan kisah. Yang dimana  ini selalu menjadi pemicu semangat hidup saya hingga saat ini.

"Ada seorang berumur 25 tahun sudah menjadi CEO sebuah perusahaan besar namun diumur 50 tahun sudah dipanggil oleh tuhan, Ada seorang berumur 25 tahun hidup luntang lantung ( Berantakan ) namun diumur 50 menjadi CEO sebuah perusahaan. Pada dasarnya, setiap manusia mempunya Zona waktu nya masing-masing. Bijaklah dalam hidup, jangan harus melulu mengikuti keadaan sekitar."

Wassalamualaikum Warahmatullah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fatamorgana

Fladderen

Kode Morse