Wahai kau

Sebelum saya bercerita, alangkah baiknya saya menjelaskan apa yang saya alami karena ini berhubungan dengan sesuatu yang ingin saya tumpahkan. 

Untuk pertama kalinya, hasrat saya untuk berorganisasi menurun drastis. Seketika saya menjadi kutubuku yang ingin mendapat ipk bagus dan lulus cumlaude. Saya banyak berbincang dengan orang terdekat, khususnya ayah saya. Beliau berkata saya mau kerja di indonesia atau pensiun dini di Indonesia? Ketika saya tanya apa maksud dari keduanya, penjelasan beliau sangat mengetuk pintu hati saya untuk lebih serius menghadapi&menyiapkan masa depan. Saya memilih untuk pensiun dini di Indonesia. suatu kebanggaan bagi saya suatu hari kelak tuk  bisa memaparkan rencana hidup saya selama 10 tahun kedepan. Yang memang saya tujukan untuk menjalankan-nya denganmu

-

Untuk kamu yang baru hadir di hidup saya
Ini bukanlah puisi atau sajak, ini hanyalah sebuah catatan dari seorang yang menyukai kedua hal tersebut. Pertanda "G"

Kamu, yang menoleh kebelakang untuk memastikan apakah benar saya orang yang dikenalkan.Ya, saat itu saya sedang patah patahnya karena telah di kecewakan. Setelah itu, Hadir seorang yang ternyata sudah mencoba mengenal saya dari beberapa bulan sebelum malam itu tiba, saya kaget bukan main karena saat itu saya mengacuhkan-nya. Maaf saya memang begini semenjak banyak hal yang menimpa, saya berubah menjadi orang yang tidak akrab dengan orang asing. Awalnya biasa saja, namun setelah bertemu lagi, berbincang melewati hari, bertukar cerita dan sedikit mengabari, ada sesuatu yang membuat saya ingin untuk menetapkan pilihan. Memang sih saya tidak usaha untuk dilihat ,tidak menunjukan sesuatu yang berarti, tidak menawarkan sesuatu yang menggiurkan, saya hanya mendekatkan yang menciptakanmu untuk dilancarkan apa yang saya rencanakan. Semua itu berawal dari salah satu orang yang tibatiba memberikan info bahwasanya kamu merekomendasikan saya untuk suatu event. Saya gak tau kenapa bisa saya yang kamu rekomendasikan. Banyak orang tapi kenapa saya?. Saya tidak masalah dengan itu, walau saya sedang tidak berada dalam performa terbaik untuk berorganisasi namun saya tak apa. Jujur, yang tidak tak apa nya adalah setelah saya masuk ternyata kamu juga ada didalamnya. Mabuk bukan kepayang, saya dilanda suatu hal yang sudah lama tidak saya rasakan yaitu memikirkan seseorang.

Saya gak nunjukin sesuatu yang menonjol untuk dikatakan layak menjadi yang direkomendasi tapi kenapa saya yang kamu rekomendasikan. Saya hanya berusaha memikirkannya saja tanpa berbuat apa-apa. Saya sengaja, hanya ingin merasakan-nya tanpa rumit untuk melakukan aksi. Sungguh, saya senang akan hal itu. Percayalah, sesuatu yang saya rencanakan ini untuk membuktikan dan menjadi bekal untuk menghadap ke orang tuamu nanti. Langkah saya, saya niatkan dijalur untuk menyempurnakan agama, yaitu berkeluarga. Saya gak tau akan kah kamu atau tidak. Tapi izinkan saya menjadikan-mu motivasi hidup saya dan mencantumkan namamu untuk selalu berharap bahwa  kamu kelak yang menjadi pasangan saya nanti.

Ya mungkin, diseumuran saya hal ini terdengar tabu karena sangat pekat di labelkan untuk seorang yang masih bimbang dalam berbuat dan bertindak. Tapi sungguh, saya bertekat mematahkan argumen itu. Saya akan buktikan apa yang saya rencanakan 10 tahun kedepan ini akan terealisasikan. 

Akhir kata, hari ini selasa, 28 August pukul 2 Pagi dengan keadaan sadar dan penuh rencana akan hidup kedepan. ingin sekali tuk bercerita apapun denganmu, namun saya menahanya untuk saya tumpahkan disaat kita sudah sah nanti. Saya mau kita pacaran setelah menikah, itu kenapa saya hanya mendekatkan pencipta mu, saya percaya pacaran dan mengenal satu sama lain akan lebih nikmat dan berkah setelah menikah. Kalo memang karena Allah saya yakin itu akan berjalan lancar sebanyak apapun pandangan sebuah insan, tidak ada yang bisa mematahkan kehendak-Nya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fatamorgana

Fladderen

Kode Morse